Penempatan pedal Wah & Pedal EQ sebelum atau sesudah pedal distorsi adalah topik yang paling diperdebatkan di antara para gitaris. Sebenarnya ini kembali ke selera masing-masing, tapi di sini saya mencoba mengupas bagaimana kira-kira perbedaan kedua buah set tersebut sehingga kalian bisa memutuskan mana yang lebih cocok untuk kalian.
Pertama yang akan saya bahas adalah menempatkan pedal wah sebelum pedal distorsi. Pedal wah adalah semacam bandpass filter yang sapuan frekuensinya kita atur melalui kontrol pedal menggunakan kaki kita. Dengan menempatkan pedal wah sebelum pedal distorsi menurut saya suara wah menjadi lebih terprononsasi dengan baik, suaranya lebih terbuka, aksen-aksen wahnya menjadi lebih jelas. Secara EQ saya merasa dengan menempatkan pedal wah sebelum pedal distorsi membuat suara gitar agak lebih gelap dan hangat. Saya pribadi lebih menyukai susunan seperti ini.
Jika kita tukar susunan wahnya sesudah pedal distorsi apa yang akan terjadi? Menurut saya menyusun pedal wah sesudah pedal distorsi membuat frekuensi low end menjadi agak lebih mundur, sehingga suara gitar kita terdengar lebih tajam secara EQ, selain itu saya juga merasa suara wahnya agak sedikit tertutup. Tidak ada yang salah dengan susunan ini, jika kalian menginginkan suara yang seperti itu kalian bisa menyusunnya dengan cara tersebut, namun saya pribadi lebih suka suara gitar saya, jika saya menempatkan pedal wah sebelum pedal distorsi.
Hal lain yang harus kalian perhatikan adalah saat menyusun pedal wah dan pedal vintage fuzz terutama yang menggunakan transistor germanium. Pedal fuzz yang menggunakan transistor germanium akan sangat terpengaruh oleh buffered pedal, oleh karena itu kedua pedal ini lebih baik ditempatkan di awal rangkaian sebelum signal gitar kita melewati segala macam pedal yang mengandung buffer.
Bagaimana dengan penempatan pedal EQ? Haruskah disusun sebelum pedal distorsi atau sesudah pedal distorsi? Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada aturan dalam menyusun pedal-pedal ini, setiap susunan tertentu memiliki efek yang berbeda, tergantung kalian lebih menyukai efek yang seperti apa. Namun walaupun begitu, saya coba berikan perbandingan keduanya.
Pedal EQ sangat berguna untuk memotong atau mengangkat frekuensi tertentu. Salah satu kegunaan pedal EQ adalah untuk memotong frekuensi rendah agar tidak terlalu muddy yang diakibatkan oleh pedal distorsi, atau juga bisa digunakan untuk boosting frekuensi tengah atau tinggi ketika kita hendak memainkan solo, sehingga bisa lebih tembus di dalam mix.
Menempatkan pedal EQ sebelum pedal distorsi efeknya lebih ringan, lebih bulat, tidak seekstrim jika diletakkan sesudah pedal distorsi. Pedal Eq dengan setting yang sama akan terdengar berbeda jika diletakkan dengan urutan yang berbeda. Pedal Eq jika diletakkan sesudah pedal distorsi bisa digunakan sebagai alat untuk “bersih-bersih” memotong frekuensi yang tidak diinginkan dan mengangkat frekuensi yang ingin lebih kita tonjolkan. Jika kita ingin mengangkat frekuensi tinggi, maka pedal EQ lebih tepat jika diletakkan sesudah pedal distorsi. Jika diletakkan sebelum pedal distorsi maka setelah frekuensi tinggi tersebut kita angkat, ketika masuk pedal distorsi frekuensi tersebut menjadi lebih terkompres. Walaupun di pedal distorsi ada tombol tone yang bisa digunakan untuk mengatur EQ juga, namun detail frekuensinya tidak sedetail pedal EQ, yang bisa kita atur untuk mengangkat dan memotong di frekuensi tertentu.