Cara “Setting” Efek Gitar

Share

Pengetahuan Tentang Amplifier

Setiap amplifier gitar mempunyai setting yang berbeda-beda.  Saya mencoba menerangkan mengenai setting amplifier dengan dua channel.  Dua channel dalam amplifier gitar biasanya sering disebut dengan Channel A dan Channel B.  Channel A biasanya kita set sebagai Channel Clean dan Channel B kita bisa set sebagai Channel distortion atau lead.  Pada bagian preamp kita dapat menemukan parameter gain dan equalization yaitu bass, mid, dan treble.  Untuk setting awal equalization saya merekomendasikan untuk mengesetnya di tengah yaitu arah jam 12, dari situ baru kita sesuaikan sesuai dengan karakter sound yang kita inginkan.  Untuk gain atau karakter distorsi kita bisa sesuaikan juga.sesuai dengan musik yang kita mainkan.  Jika kita memainkan musik rock atau metal mungkin kita akan memutar knob gain sampai penuh, akan tetapi jika kita memainkan musik blues kita mungkin hanya akan mengeset gain pada arah jam 12 atau bahkan kurang, untuk mendapatkan karakter crunch.  Untuk setting master volume kita akan mengesetnya pada bagian terakhir secara perlahan untuk mendapatkan kerasnya suara yang sesuai dengan player-player yang lain.

 

Untuk lebih jelasnya mengenai amplifier kita bisa membaginya menjadi 3 bagian penting yaitu preamp yang memproses keseluruhan tone yaitu gain dan EQ, kemudian poweramp yang mengangkat sinyal yang sudah diproses oleh preamp tersebut untuk kemudian dibuang ke speaker.  Speaker adalah bagian penting ke 3 dari sebuah amplifier.  Sebuah head amplifier otomatis terdiri dari preamp dan power amp. Speakernya  kita kenal sebagai cabinet.  Head Cabinet biasa kita sebut dengan stack.  Sebuah amplifier yang preamp, power amp dan speakernya menyatu jadi satu bagian, kita kenal dengan nama combo amplifier.

 

Pedal Distorsi/Overdrive.

Untuk mendapatkan efek distorsi yang berbeda dari karakter amplifier, kita bisa menggunakan stompbox effect.  Efek ini biasanya terdiri dari parameter gain/drive/distortion/saturation,  equalization (bass, mid, & treble), dan level/master sama dengan yang ada pada sebuah preamp. Cara settingnya pun sama dengan saat kita mengeset preamp kita.  Beberapa efek stompbox ada juga yang digunakan sebagai booster pada sebuah ampli dengan karakter semi distorsi/crunch, sehingga ampli tsb menjadi seolah memiliki tiga buah channel, yaitu channel clean, crunch/semi distorsi, dan lead untuk distorsi penuh.  Efek seperti ini biasanya kita sebut dengan pedal overdrive.  Pedal overdrive biasanya memiliki tiga buah parameter yaitu, drive/distortion, tone, dan master.  Sedikit tips dari saya untuk mendapatkan suara gitar yang hangat jika menggunakan pedal overdrive sebagai booster, cobalah set parameter tone kamu pada posisi minimal, bahkan saya lebih suka mengesetnya dalam posisi nol.  Beberapa contoh pedal overdrive adalah Ibanez tube screamer, Boss OD-1, dll.

 

Compressor

Apa yang dilakukan sebuah efek compressor adalah mempertahankan sound yang keluar dari instrument gitar pada level yang konsisten.  Artinya efek tsb mengurangi dinamika yang terlalu lebar pada sinyal yang dihasilkan sebuah gitar, yaitu mengangkat level yang keluar secara pelan pada gitar dan menurunkan level yang keluar terlalu keras pada gitar, sehingga level yang dihasilkan bisa tetap stabil. Biasanya efek ini digunakan untuk sound clean yang sustain pada gitar atau kadang juga kita gunakan untuk bermain funk.  Ada 3 parameter dasar yang biasanya ada pada pedal compressor, antara lain adalah  parameter level, untuk menentukan berapa keras sound hasil kompresi yang ingin kita keluarkan, kemudian parameter attack untuk menentukan seberapa cepat efek compressor tsb merspon, dan parameter sustain untuk menentukan seberapa besar kita angkat level dari hasil suara gitar yang pelan.  Efek compressor yang lebih bagus memiliki feature yang lebih kompleks, antara lain ratio untuk menentukan perbandingan seberapa besar sinyal tersebut dikompres.  Release time untuk menentukan kecepatan compressor melepas gain reduction setelah input sinyal turun di bawah threshold. Threshold adalah level ambang batas di mana compressor diaktifkan, dan pemrosesan akan dilakukan sesuai dengan setting ratio, attack dan release.

 

Reverb.

Reverb atau kita bisa menyebutnya dengan gema.  Efek reverb biasanya terdapat langsung pada amplifier.  Efek reverb yang terdapat pada amplifier kita kenal dengan spring reverb.  Disebut spring reverb karena di dalam amplifier terdapat sebuah per panjang yang memproduksi reverb tersebut.  Spring reverb ini biasanya hanya dikontrol menggunakan 1 parameter saja, jadi penggunaan reverb ini sangat simple.  Satu hal yang perlu diingat, tips dari saya, jangan pernah memproses sinyal gitar ke dalam reverb sebelum diproses oleh pedal distorsi.  Jadi Gitar harus diproses ke dalam efek distorsi dahulu baru masuk ke dalam efek reverb.

 

Bagaimana jika kita ingin menggunakan distorsi dari ampli dan menggunakan efek reverb dari luar.  Kita tidak ingin mendistorsi sinyal gitar yang sudah diproses oleh reverb terlebih dahulu, oleh karena itu sinyal gitar kita harus diproses oleh distorsi amplifier terlebih dahulu baru kita proses menggunakan reverb.  Bagaimana caranya?  Pada amplifier standard kita akan menemui dua buah lubang input, yaitu send dan return (biasanya terletak di belakang amplifier).  Dua buah lubang input ini kita sebut dengan effects loops.  Fungsi dari effects loops adalah untuk memisah suara distorsi dari ampli yang kita sebut dengan preamp, dan level volume suara ampli tersebut yang kita sebut dengan power ampl

 

Output dari gitar yang kita punya kita masukan ke dalam input amplifier, dalam hal ini gitar akan diproses oleh preamp yang ada pada amplifier tsb.  Sinyal yang tadi sudah diproses oleh preamp, bisa kita lewatkan dahulu ke efek, dalam hal ini efek reverb.  Jadi sinyal dari preamp kita kirim melalui lubang send yang ada pada amplifier, kemudian memasuki input efek reverb dan dari output efek reverb kita kirim kembali ke lubang return yang ada pada amplifier.  Dengan setting seperti ini efek reverb ada sesudah gitar diproses oleh preamp yang ada di amplifier kita.

Untuk penggunaan reverb yang lebih kompleks kita bisa menggunakan digital reverb. Dengan menggunakan digital reverb seperti ini kita bisa memilih jenis-jenis dari reverb yang ada, antara lain spring, room, hall, dan plate.  Di dalamnya juga ada setting untuk decay (menentukan panjangnya reverb / besar ruangan, semakin besar ruangan semakin panjang reverb yang keluar),  pre delay (delay pendek yang muncul antara sinyal langsung dan reverb yang keluar, bentuknya seperti echo), dan masih banyak parameter lainnya.

 

Delay

Terkadang jika kita ingin memainkan sebuah solo guitar, kita menemukan bahwa delay terdengar lebih jelas daripada reverb.  Saya kurang suka menggunakan efek reverb yang terlalu besar terutama dalam permainan solo gitar saya karena efek reverb yang terlalu besar dapat menyamarkan permainan gitar saya, sehingga solo gitar saya bisa terdengar kabur dan tidak jelas.  Delay bisa memberi efek yang mirip dengan reverb akan tetapi lebih jelas dibandingkan dengan reverb.  Prinsip penempatan delay dalam urutan efek sama dengan reverb yaitu ditempatkan sesudah distorsi.  Ada 3 parameter utama yang ada pada delay, yaitu time, feedback dan level.  Time menentukan lamanya delay setiap pengulangannya, feedback menentukan jumlah total pengulangan / panjang echo, level menentukan seberapa keras echo yang yang dihasilkan.  Tips dari saya untuk penggunaan efek delay ini adalah cobalah untuk menyesuaikan setting timing dengan tempo dari lagu yang sedang dimainkan, untuk itulah beberapa efek delay mempunyai pedal tap tempo untuk menyesuaikan tempo delay dengan tempo lagu yang sedang dimainkan.

 

Chorus

Chorus pada dasarnya adalah delay pendek yang dimodulasi oleh sebuah LFO (Low Frequency Oscillator).  Parameter yang ada pada chorus di antaranya adalah rate / speed, depth, dan level.  Rate menunjukan seberapa cepat delay yang diproses itu dinaikan dan diturunkan pitchnya.  Depth menunjukan seberapa besar turun dan naik pitch hasil delay pendek tsb diproses.  Dan terakhir adalah parameter level yang menunjukan volume suara delay tsb.

Hasil delay pendek tsb dicampurkan dengan sinyal asli yang keluar dari gitar sehingga menghasilkan efek chorus.  Mungkin ilustrasi di bawah ini bisa menjelaskan bagaimana efek chorus tsb bekerja (gambar 1)

Gambar 1

Chorus

 

 

Tips dari saya untuk menggunakan efek chorus ini adalah cobalah untuk tidak mengeset parameter rate atau speed terlalu besar, sehingga efek chorus ini bisa terdengar halus.  Untuk depth kita bisa mengesetnya agak lebar agar terdengar lebih mengalir.

 

 

Flanger

Efek flanger sebenarnya hampir mirip dengan chorus.  Bedanya pada flanger terdapat parameter delay time dan feedback, beberapa produk menyebut delay time dengan manual dan menyebut feedback dengan resonance.  Ilustrasi bunyi efek flanger adalah seandainya ada dua tape yang memainkan material yang sama tetapi salah satunya diperlambat sedikit maka hasilnya akan seperti efek flange.  Bunyi efek flanger agak mirip dengan efek chorus, bedanya bunyi delaynya seperti menyapu dan merayap pada sinyal aslinya.

 

Bagaimana mengeset sebuah multiefek yang mempunyai amp simulator dengan sebuah amplifier?

Di masa sekarang orang lebih banyak memilih multiefek digital, dibanding efek satuan karena dirasa lebih praktis.  Dengan menggunakan  multiefek digital kita bisa mendapatkan seluruh sound dan efek sekaligus, mulai dari distorsi, reverb, delay, chorus, flanger, phaser, wah, whammy, dll.  Beberapa pabrik multiefek bahkan berusaha memasukan seluruh sound amplifier yang ada di pasaran ke dalam produknya.

 

Dahulu sebelum saya mengerti apa-apa mengenai setting efek gitar, saya selalu memasukan sinyal gitar saya ke input sebuah multiefek, dan kemudian dari output multi effect tsb saya masukan ke dalam input sebuah amplifier.  Dengan setting ini saya mempunyai kesulitan dalam mengeset sound saya.  Setiap menemui amplifier yang berbeda saya harus menyesuaikan setting sound saya kembali.  Setting sound saya yang sudah jadi harus saya set ulang karena terdengar berbeda di setiap ampli yang berbeda.  Setelah semakin belajar mengenai sound saya baru menyadari bahwa sebuah multiefek digital ternyata berfungsi sama dengan preamp, terutama efek-efek yang mempunyai amp simulator.  Akhirnya saya sadar mengapa sound saya selalu berubah-ubah di setiap ampli yang berbeda.  Hal ini disebabkan karena sound saya diproses 2 kali  oleh 2 preamp, pertama oleh preamp pada multiefek saya kemudian diproses lagi oleh preamp dari amplifier yang saya gunakan.  Sia-sia saja saya mengeset sound karakter distorsi tertentu atau EQ tertentu pada multiefek saya karena toh akhirnya sound yang saya hasilkan akan diproses lagi oleh preamp pada amplifier yang saya gunakan.  Untuk menghindari hal tsb kita harus by pass preamp pada amplifier yang kita gunakan.  Caranya dengan tidak memasukan output yang keluar dari multiefek kita ke input amplifier.  Output yang keluar dari multiefek kita harus kita lewatkan ke return yang ada pada amplifier, dengan begini kita akan mem by pass fungsi dari preamp yang ada di amplifier kita, sehingga karakter distorsi yang keluar bisa sesuai dengan yang kita set dan kita inginkan.  Dengan setting seperti ini kita hanya meminjam power amp dari amplifier kita untuk mengangkat sound dari multi efek kita ke speaker / cabinet.   Beberapa produk multiefek mempunyai pilihan output mode, sehingga kita bisa memilih kita akan mengalihkan output kita kemana.  Apakah ke return ampli combo, return ampli stack, ataupun ke mixer.

 

Pengetahuan seperti ini sebenarnya sangatlah dasar namun sering banyak tidak dimengerti oleh para pengguna multi efek, dan akibatnya banyak dari orang2 tsb yang bilang kalau multiefek tertentu soundnya jelek.  Cobalah untuk menyambungkan dan mengeset multi efek yang kita gunakan dengan benar terlebih dahulu, baru silahkan berkomentar mengenai bagus tidaknya sound yang keluar dari efek yang kita gunakan.

Video

 

 

 

Ingin Video Harmony Dasar Gratis?

Daftar dan dapatkan video pelajaran "Major & Major 7th Harmony" gratis dari Andy Owen

I agree to have my personal information transfered to MailChimp ( more information )

I will never give away, trade or sell your email address. You can unsubscribe at any time.

Share